Buku ini
sudah lama saya incar, namun sayang saat itu saya belum menemukan dalam versi
bahasa Indonesia. Buku ini karangan Nicole S. young yang merupakan seorang
professional photographer dan diakui sebagai adobe certified expert
(ACE) dalam photoshop dan help desk specialist national association of
photoshop professional. Maka dari itu hasil karyanya banyak digunakan untuk
commercial photography karena keahliannnya tersebut.
Buku ini
berisi 7 Bab yang menjelaskan mulai dari teknik dasar fotografi hingga pembedahan
/ dibalik layar fotografi makanan yang dari proses penataan hingga proses
pengeditan.
Dalam
kesempatan saat ini saya akan memberikan beberapa ulasan saja yakni tentang
Pencahayaan, penataan dan peralatan serta Framing dan komposisi.
1. Pencahayaan
Cahaya
adalah aspek penting dalam fotografi apalagi dalam fotografi makanan. Pencayaan
pada makanan yang rata rata menggunakan cahaya matahari sebagai pilihan utama
para food photographer. Mengapa demikian ? karena cahaya matahari memberikan
tekstur alami pada makanan yang akan kita potret. Hasil memotret dengan cahaya
matahari tidak membuat makanan menjadi datar apalagi jika kita mengetahui
teknik penggunaan cahaya alami ini.
Menurut
Nicole, saat memotret, sama halnya saat anda memasak, semakin baik bahan –
bahan yang akan gunakan, akan semakin baik pula hasilnya. Begitupun dengan
cahaya yang merupakan salah satu “bahan” dalam seni fotografi. Jika anda
menggunakan cahaya yang berkualitas baik, maka anda cenderung akan menghasilkan
foto yang indah.
Namun perlu
diingat, semua cahaya tidakklah sama. Cahaya yang dilihat di pagi hari akan
berbeda dengan cahaya yang dilihat di siang hari. Begitupun jika kita
menggunakan cahaya dari lampu saat kita memotret di studio. Sumber sumber
cahaya yang berbeda akan memberikan warna, intensitas dan mood yang berbeda.
Backlight
(pencahayaan dari belakang) adalah hal yang terbaik yang digunakan dalam
fotografi makanan. Backlight memberikan tekstur pada gambar, beda hal nya jika
kita memberikan cahaya flash dari depan objek hasilnya foto yang kita ambil
akan terlihat datar.
Akan tetapi,
jika kita tidak sempat mengejar cahaya alami matahari karena kendala persiapan
yang kita lakukan, maka penggunaan lampu studio bisa menjadi pilihan asalkan
kita mengetahui teknik penggunaannya. Jika menggunakan lampu studio kita bisa
menggunakan teknik backlight yang memang baik digunakan untuk fotografi
makanan, selain itu gunakan pula reflektor dan papan busa putih (bisa juga
karton putih) untuk memberikan cahaya pada area yang terlihat gelap atau
tertutup oleh bayangan.
2. Penataan
dan Peralatan
Seni
penataan yang dilakukan dalam food photography yang bersifat komersil biasanya
dilakukan oleh food stylist. Namun jika kita kita melakukan pemotretan makanan
untuk keperluan pribadi ( isi dalam blog) kita bisa melakukannya sendiri
asalkan kita mengetahui teknik atau sifat dari makanan tersebut sehingga hasil
tatanan makanan yang dibuat tampak seperti hasil karya dari food stylist.
Salah satu
kunci yang diberikan oleh Nicole dalam bukunya agar kita mendapatkan tampilan
makanan yang berkualitas tinggi untuk makanan dalm foto kita adalah menggunakan
bahan – bahan yang paling segar. Karena makanan memiliki umur yang tidak
terlalu panjang dan biasanya keindahannya dapat hilang dalam beberapa saat maka
kita harus cermat dalam mempersiapan prosesnya, jadi pastikan anda merencanakan
kapan anada menyiapkan, memasak dan memotret makanan tersebut.
Gadget dan
Peralatan
Dalam
bukunya, Nicole menjelaskan bahwa dia banyak menggunakan gadget kecil dan
peralatan dalam menata makanan, dan banyak diantaranya hanya peralatan dapur
sehari hari.
a. Tweezer
Tweezer
digunakan untuk menempatkan benda – benda kecil (seperti daun mint atau biji
wijen) atau untuk mengatur kembali posisi benda – benda di atas piring.
b. Prep
bowl atau Ramekin
Kedua alat
diatas berguna untuk menaruh hiasan dan saus di dekat piring, kita dapat juga
menggunakannya secara terbalik dalam mangkuk untuk menambah volume pada
makanan.
c. Sendok
plastik
Berguna
untuk mencampur dan mengaduk dan juga meletakan benda benda seperti saus, sour
cream atau jenis cairan lainnya.
d. Handuk
kertas
Handuk
kertas berguna untuk membersihkan tetesan pada piring dan jika kita menata
makanan pada spot dimana makanan itu akan difoto, kita dapat menaruhnya dibawah
piring untuk menangkap tumpahan yang tidak disengaja.
e. Kuas
Dapat
digunakan jika kita ingin mendapatkan kilauan pada makanan seperti sayuran atau
daging yang telah dimasak, tambahkan saja sedikit minyak dengan mengoleskannya
dengan kuas.
f. Botol
Spray
botol spray
ini dapat diisi dengan air untuk menambahakan titik – titik air pada makanan
seperti salad, buah atau sayuran segar.
g. Parut
dan Peeler (alat kupas)
Kedua alat
tersebut berguna untuk membuat hiasan, seperti keju parmesan atau parutan kulit
lemon.
TIPS DAN
TRIK PENATAAN
Dalam menata
makanan ada banyak trik yang dapat digunakan untuk mempercantik tampilan
makanan yang akan dipotret diantaranya adalah menambah volume dengan menggunakan
mangkuk yang dibalik atau menggunakan kubah Styrofoam di dalam mangkuk yang
akan kita gunakan. Cara ini biasanya berhasil untuk makanan – makanan licin
yang tidak bisa diam. Tambahan sentuhan warna pada sebuah makanan juga dapat
menciptakan makanan menjadi lebih hidup dan lebih menarik. Satu hal juga yang
perlu diperhatikan dalam menata makanan, remahan makanan atau tetesan saus yang
tidak sengaja dapat memunculkan kesan natural dan tampak lebih nyata serta
membuat menarik mata yang melihatnya.
3. Framming
dan Komposisi
Dalam
membuat komposisi foto tidak ada aturan baku, namun ada teknik standar yang
dapat kita terapkan pada sebuah foto agar foto tersebut menjadi lebih menarik.
Salah satu cara yang dapat digunakan untuk menemukan keseimbangan dalam
pengambilan foto adalah memposisiskan titik fokal utama pada “garis ketiga”
dalam frame. “Rule of Third “ adalah prinsip kompisisi dasar dalam semua bentuk
seni, dan biasanya dengan menggunakan prinsip ini foto akan terlihat lebih
seimbang.
Menemukan
atau menambahkan segitiga dalam scane adalah cara sederhana lainnya untuk
menambahkan keseimbangan pada foto makanan. Maksud dari segitiga disini adalah,
kita menempatkan elemen – elemen dalam frame sehingga membentuk segitiga saat
kita menghubungkan titik – titiknya.
Dalam
membingkai foto, ada dua cara yang dapat digunakan yaitu pengambilan foto
secara fertikal maupun horizontal. Mulailah bereksperiment dengan foto anda,
anda harus mejadi lebih kreatif dengan perspektif, penempatan posisi dan bahkan
penempatan makanan agar setup yang tepat untuk framing hasil akhir foto.
Sudut
three-quarter (tiga perempat) adalah sudut yang baik untuk pengambilan foto
makanan. Dalam penggunaan sudut ini dilakukan jika ingin menciptakan foto yang
terkesan anda ingin memakannya. Sudut ini biasanya digunakan untuk
makanan dalam mangkuk atau wadah tertentu yang memiliki kedalaman.
Ada teknik
lain juga dalam memotret subjek makanan yaitu menggunakan sudut pandang
overhead (tampak atas). Sudut ini digunakan untuk makanan yang tidak memiliki
tinggi yang baik jika di potret sehingga memungkinkan atau lebih baik jika di
potret tampak atas makanan.
(Writen By: Uzie)
0 komentar:
Posting Komentar